Tuesday, June 23, 2015

Menulis Skripsi Itu Seperti... Hamil dan Melahirkan

Beberapa kawan sering mengeluh pada tahap-tahap penuntasan skripsinya, bahwa makin mau selesai makin ribet dan melelahkan.

Kalau penulis sudah merasakan yang seperti itu, justru bagus... ibarat orang yang mau melahirkan, berarti sudah proses pembukaan satu...

Kalau belum merasakan lelah dan ribet yang sangat, biasanya itu tanda bahwa sebenarnya skripsinya itu masih jauh dari beres. Hanya perasaannya saja bahwa skripsinya sudah selesai. Seperti ibu yang baru hamil 5-7 bulan, kadang-kadang merasakan kontraksi palsu. Bagi yang baru pertama kali hamil, mungkin akan berpikir, inikah tanda dekatnya waktu melahirkan?

Semakin mau tuntas semakin lelah. Ternyata masih ada saja yang salah. Ternyata yang bagian ini masih kurang. Ternyata yang ini masih harus dipindah ke bagian itu. Ternyata persyaratan sidang banyak juga. Ternyata janjian ketemua dosen untuk minta tanda tangan persetujuan ini dan itu tidak mudah. Ternyata...

Ketika mau menyerahkan skripsi, masih juga timbul pikiran, pantaskah diajukan? Sudah baikkah? Masih ada yang kurang kah? Seperti ibu yang hamil tua, bertanya-tanya apakah tak ada kekurangan pada anaknya yang nanti akan lahir? Apakah seluruh indranya lengkap dan berfungsi sebagaimana mestinya...? Apakah...?

Hingga akhirnya, sidang adalah saat seperti sudah di tempat tidur bersalin. Hanya bisa pasrah dan mengikuti alirannya. Meski tentu saja tetap harus mengingat cara mengatur nafas dan berupaya agar reaksi tubuh bisa sinergis dengan gelombang kontraksi yang datang.

### BiMC, 24 Juni 2015

No comments:

Post a Comment