Tuesday, June 2, 2015

Kesalahan Penulisan Tanda Baca

Kesalahan ketik khususnya dalam kaidah penulisan tanda baca, dapat menjadi tanda bagi penguji akan kualitas sebuah skripsi. Penulisan yang banyak keliru mencerminkan skripsi itu juga banyak kelirunya.

Hal mendasar yang perlu diingat dalam penulisan tanda baca adalah, tidak ada spasi dengan kata yang di depannya.

Misalnya:

anaknya sendiri terbengkalai . 
--> antara huruf terakhir (i) dari terbengkalai dan tanda titik (.) tidak ada spasi. Yang benar: anaknya sendiri terbengkalai.

harta orang yang sedang sakit , 
--> harta orang yang sedang sakit

setelah kematian anak- anak
--> setelah kematian anak-anak

bagaimana jika sepertiganya ?
--> bagaimana jika sepertiganya?

Tambahan: 
Jika tanda baca 'melengket' tanpa spasi dengan kata di depannya, maka PASTIKAN TERPISAH dengan kata setelahnya. Contoh:

Said Hawwa, Al-Islam, h. 45.

Bukan:

Said Hawwa ,Al-Islam ,h. 45.

Ini hal sederhana tapi sangat bisa terjadi dan memang sudah terjadi.

Kalau kesalahan tulis ini hanya terjadi pada satu atau dua tempat, mungkin pembaca khususnya penguji masih bisa memakluminya sebagai kekhilafan penulis, tapi kalau banyak sekali bahkan hampir semua keliru, tentu ini menjadi tanda tanya besar akan kepahaman penulis tentang penulisan dasar bahasa Indonesia.

No comments:

Post a Comment