Friday, September 18, 2020

BERITA AKTUAL UNTUK LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu fungsi penulisan skripsi adalah sebagai proses pembuktikan atas kesiapan atau kemampuan calon sarjana atas disiplin ilmu yang ia dalami, dan siap untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Urgensitas kesiapan sarjana dalam ranah praktis ini bersesuaian dengan prinsip tri dharma perguruan tinggi, yaitu:  (1) Pendidikan dan pengajaran, (2) Penelitian dan pengembangan (3) Pengabdian kepada masyarakat. 

Tri dharma perguruan tinggi di atas akan sulit tercapai secara efektif dan optimal jika wawasan para sarjana terhadap masalah-masalah kontemporer sangat kurang. Para sarjana yang minim wawasan perkembangan lingkungan sekitar khususnya, dunia umumnya, akan sulit memahami kebutuhan masyarakat. Mereka pun akan sulit juga untuk turut memikirkan rumusan solusi.  

Pencantuman berita faktual terkini di latar belakang masalah merupakan salah satu barometer untuk memantau wawasan calon sarjana. Apakah mereka melihat masalah kekenian yang benar ada dalam masyarakat, atau sekedar penilaian subyektif personal mereka? Apakah mereka memang sudah terbiasa untuk proaktif mengikuti perkembangan dunia, dan karenanya bisa diharapkan memiliki kepedulian untuk memikirkan rumusan solusi?

Berita faktual terkini yang seyogyanya muncul sebagai bukti nyata bahwa masalah yang dikaji memang benar ada, hendaknya memenuhi beberapa karakteristik. Pertama, terkait istilah terkini. Seyogyanya berita tersebut masih hangat dan masih eksis hingga di masa penulisan dilakukan, mungkin sekitar 2-3 tahun paling lama. Faktual sendiri dapat diartikan memenuhi unsur 5W + 1H = What, When, Who, Where, Why, dan How.  Unsur ini dapat diuraikan lebih detail sebagai berikut: 

What = peristiwa apa 
When = kapan waktu peristiwa
Who = siapa pelaku dan siapa korban. 
Where = lokasi peristiwa
Why = apa sebab peristiwa terjadi
How = kronologis perisitiwa. 

Bagaimana jika peristiwa itu adalah peristiwa atau pengalaman pribadi penulis, sahkah dimuat sebagai penguat latar belakang? Boleh, asalkan penulis sebagai subyek yang mengalami peristiwa tersebut sudah membukukannya, diterbitkan dan tidak ada polemik yang muncul atas karya tersebut. Jika belum, berarti tidak bisa. Karena pengalaman pribadi tidak terverifikasi, juga tidak bisa dicantumkan referensinya sesuai aturan ilmiah. Hal ini juga untuk menjaga aspek keilmiahan karya. Jika semua orang diizinkan untuk mengangkat pengalaman pribadinya tanpa ada bukti verifikasi seperti buku yang sudah ia tulis dan diterbitkan, misalnya, semua orang berpeluang untuk mengaranga mengada-ada. Apa yang dirasakan atau dialami seseorang belum tentu sama efeknya jika dialami orang lain. Orang bisa melihat tongkat yang sebagian masuk air sebagai tongkat patah, tapi oleh orang yang berilmu akan melihatnya tidak patah. 

Hal lain yang perlu diperhatikan terkait berita aktual ini adalah, agar berita yang dimuat tidak semuanya yang negatif saja. Sebaliknya, juga tidak yang positif semua. Pertengahan akan lebih baik: sebagian positif dan sebagian negatif. Karena hakikat kehidupan seperti itu. Selalu ada hal positif dan selalu juga ada hal negatif. Pemaparan dua jenis berita seperti ini sekaligus menunjukkan usaha penulis untuk melihat masalah secara proporsional, dan lebih adil. Berita positif didahulukan dari berita negatif. Sebagai wujud optimisme penulis. ###

No comments:

Post a Comment